Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

My 2022 : Hari ke-365

 


Mau bilang terimakasih sama 2022. Tahun penuh drama kehidupan. Meski sakitnya dapat, Alhamdulillah ada bahagianya juga. Yaaa walaupun yang akan sangat membekas adalah dukanya.

Ingin bilang 'nggak kerasa besok akan memasuki 2023'. Tapi, 2022 sangat terasa. Awal tahun dan akhir tahun 2022 sangatlah membekas.

Kilas Balik 2022ku


Tahun baru harapan baru. Selalu ada harapan bahagia untuk kehidupan yang dijalani.
1 Januari 2022 berjalan seperti hari biasa.
2 Januari 2022 menjadi pembuka tahun yang sangat pahit.



Seharusnya saya tidak tidur saat itu. Seharusnya hpku tidak mode silent. Kaget saat bangun ada banyak notif dari orang rumah. Seharusnya saya ada disana. Seharusnya saya sempat berbicara untuk yang terakhir kalinya.
Sejak hari itu, hpku tidak lagi menggunakan mode silent.
Sejak hari itu, statusku yang anak tertua kedua  berubah jadi anak tertua.


Sampai sekarang masih ingat dengan jelas saat dia bilang "Ummi, habis tahun barupi ko pulang nah". Seharusnya saya tidak terburu-buru pulang saat itu.
Meski sering berantem dan semakin dewasa kita jarang berkomunikasi but i love you my brother. But, it's really hard for me to believe that you are gone forever.
Seketika kenangan masa kecil yang kita punya kembali seperti tayangan tv diingatanku. Saat dimana kita selalu bermain bersama. Saat dimana saya cemburu kalau ada yang lebih kamu perhatikan. Saat dimana kami mengikutimu ke rental ps. Saat kita ditinggal bareng di rumah waktu mama dan bapak ke selayar. Saat dimana kita bertengkar. Saat dimana saya masih memanggilmu 'kakak' bukan dengan nama. Saat dimana kita bermain di lapangan hingga magrib dan kehilangan kunci rumah ketika mama dan bapak pulang dari kerja alahasil dimarahi wkwk. Saat dimana kita lebih dekat.


Ingat sekali menangis sepanjang jalan. Perjalananku dari Wakatobi ke Kendari saat itu full air mata. 

Setelah januari, berharap hari dan bulan selanjutnya baik-baik saja.

Tapi, ternyata tidak seperti itu


Liat senyum di foto ini? Ya, ini senyum palsu wkwk. Hal bodoh terjadi sebelum ini. Skip. Tidak ingin saya tuliskan.





Beberapa kali saya harus pulang balik Wakatobi-Kendari karena bapak keluar masuk rumah sakit. Ada banyak harapan semoga bapak segera sembuh saat itu.





Foto-foto diatas adalah saat dimana saya berusaha menenangkan diri atas hal yang sangat bodoh dalam hidupku. Jika ada yang lebih hancur, mungkin saat itu. Ini lebih mengecewakan dari kekecewaan sebelum-sebelumnya. Hal ini tidak akan pernah saya tuliskan sampai kapanpun. Hanya ingin mengingatkan diri UNTUK TIDAK LAGI. 

Setelah kekacauan yang saya buat untuk diri sendiri. Akhir tahunku ternyata lebih ke sad ending.


Kalau menelpon orang rumah, saya lebih sering bicara sama adik-adikku. Dan saat bicara sama bapak, lebih banyak bapak yang bertanya dan saya jawab seadanya. Malam itu saat masih vc sama adikku. Dia WA seperti ini. Balasanku seperti ini haha. Tapi, tenang malam itu saya lebih banyak bertanya sama bapak tentang kondisinya. Pada malam itu, bapak banyak berbicara dan masih bisa melihat saya walau hanya lewat vc.



Dan keesokan harinya, bapak sangat drop. Perasaanku sangat kacau saat itu. Padahal masih di kantor, tapi tetap saja saya menangis. Hariku kembali kacau pada saat itu. Keesokan harinya saya langsung pulang. Sampainya di Kendari, hanya singgah di rumah sebentar dan lanjut ke Rumah Sakit. Mau tau perasaanku saat melihat bapak saat itu? Rasanya hancur sekali, karena bapak sangat tidak berdaya. Harapan untuk bapak cepat sembuh sangatlah besar.

Ingat postinganku yang ini My 2022 : Hari ke-343
? Seharusnya saya menunggu hari itu usai untuk menulisnya. Harapan yang saya inginkan, nyatanya tidak terkabulkan. Pagi itu, ketika sampai di depan lorong setelah dari rumah sakit. Mama menelpon untuk mengabarkan bapak sudah tidak ada. Katanya bapak pergi tidak lama setelah saya pulang untuk membawa pakaian kotor. Andai saja saya tidak secepat itu untuk pulang. Saya bisa menemani bapak disaat terakhirnya. Sepanjang jalan dari depan lorong hingga ke rumah. Hanya tangisan yang ada. WHY WHY WHY!



Bapak sudah sembuh dan tidak sakit lagi. Bapak terlalu rindu sama anak pertamanya. Hanya selisih 11 bulan. Wah sekali ya.

Awal tahun dan akhir tahun 2022 sangatlah berat untuk saya dan keluarga terutama mama.
Mama kehilangan anak pertamanya dan teman hidupnya. Sedangkan kami kehilangan kakak pertama dan bapak (auto jadi anak yatim).

Terlalu banyak hal menyakitkan yang saya tuliskan. Kabar bahagianya LIONEL MESSI BERHASIL MERAIH TROFI PIALA DUNIA.

Meski lebih banyak dukanya. Semoga bahagianya akan menyusul dihari berikutnya. Saya cuma minta doanya semoga cepat bisa pindah agar lebih dekat dengan keluarga. 
Ada banyak keinginan yang sepertinya harus saya hentikan karena skenario kehidupanku yang seperti ini. Meski kedepannya tidak tau sih wkwk.

Terimakasih 2022
Semoga di 2023 ibadah kita semakin meningkat, semuanya sehat-sehat, selalu merasa bahagia, diberi kekuatan, rejekinya mengalir dan semuaaaanya menjadi lebih indah.

See you~

2 komentar untuk "My 2022 : Hari ke-365"

  1. Semangat selalu risda, aku juga sama ga sempet ngobrol terakhir sama ibuku, tapi dalam keyakinanku aku percaya dunia ini masih terhubung, hanya saja kita tidak bisa melihat dan mendengar mereka, tapi mereka masih membutuhkan doa" dan kiriman amal baik dari kita

    BalasHapus