Sampai Sejauh Mana Berpikir Seperti Ini?

 

Tulisan pertamaku di 2023 ternyata masih tentang hal yang tidak baik.

Menjadi manusia selalu ada saja ujiannya. Satu sisi ingin menjadi lebih baik. Tapi, di sisi lain selalu menuju ke jalan yang salah. Sampai sejauh mana jalan itu akan berakhir? Apakah hembusan nafas harus terhenti terlebih dulu?

Sekuat apapun rasa pengendalian diri, selalu saja akan terkalahkan oleh pikiran atas kejadian yang ingin dilupakan.

Dari sekian banyak kesalahan, kenapa harus hal itu yang diperbuat? Masih pantaskah merasa baik akan kehidupan?

Tidak ada manusia yang tau akan kejadian ke depan. Tapi, manusia ditakdirkan untuk berdamai dengan masa lalunya. Sejauh apapun menolak kejadian lampau. Tetap telah terjadi dan tidak akan kembali.

Antara waktu dan keadaan, menjadi sakit dan bahagia yang berjalan beriringan.

Sekuat apapun usaha untuk berhenti berpikir kenapa kejadian itu terjadi. Nyatanya tidak akan bisa mengembalikan waktu untuk menghentikan keadaan itu. Waktu berlalu keadaan berlalu dengan sisa perasaan yang menjadi bayangan.

Seberapa jauh hidup akan menguji seseorang? Seberapa besar bahagia yang bisa dirasakan untuk dapat menutupi luka yang paling dalam?

Seberapa besar maaf yang bisa terucapkan untuk menutupi kecewa yang tidak pernah disangka?

Jika semua yang terjadi sudah tertulis. Lantas kenapa hal itu yang harus terjadi? Kenapa harus hal itu? Apakah hidup yang terlalu datar harus melewati kerusakan untuk kebaikan? 

Sampai kapan pikiran akan menghantui rasa bersalah. Apalagi hati yang seakan tidak akan berdamai pada keputusan bodoh yang begitu kelam.

Hal yang lebih menyakitkan adalah tidak merasa bersalah atas semuanya. Apakah hidup ini hanyalah sebuah permainan yang hanya untuk dipermainkan? Lantas kenapa pikiran tidak bisa berdamai.