Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Tinggal 2016

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu...

Berjumpa lagi bersama saya, masih dengan orang & hati yang sama. Di blog tercinta ini. Apa kabar kalian semua? Semoga sehat & bahagia selalu.

Tidak terasa 366 hari kita telah lewati di 2016. Sudah pasti banyak kejadian baik suka maupun duka yang telah kita alami. Beberapa jam lagi, kita memasuki tahun yang baru yaitu 2017. Buat anak sekolah, pesan saya jangan sampe salah tulis tahun di buku kalian nanti hahaha...

Kalian semua pasti memiliki bebagai macam rencana untuk tahun yang akan datang. Semacam "New year, new me" gituuuu.Yaaaa buat kalian yang telah memiliki resolusi 2017. Saya doakan semoga semua resolusi yang telah kalian rencanakan bisa tercapai semuanya. Aamiin...
 
Seperti postingan-postingan saya sebelumnya yang selalu terisi dengan curhat colongan. Yaaaa saya akan berbagi cerita tentang tahun baru yang pernah saya alami.
 
Semakin bertambah usia membuat saya kurang antusias lagi sama yang namanya tahun baru. Padahal waktu kecil (seperti anak-anak lain pada umumnya), ketika malam tahun baru saya selalu ingin punya terompet dan jalan keluar bersama keluarga. Pada waktu itu kami masih tiga bersaudara jadi gambang keliling-keliling malam tahun barunya hahaha (jangan ditanya sekarang saya berapa bersaudara). Tapi, semakin kesini saya cukup melihat-lihat kembang api dari jendela saja. Juga mendengar dentuman-dentuman suara kembang api yang bagai ledakan menggelegar diudara. 
Kalau resolusi di setiap tahun baru, ada-ada saja yang saya inginkan, ada-ada saja yang saya harapkan. Tapi, menurut saya mungkin beberapa tahun belakangan ini (semenjak kuliah) adalah tahun-tahun terberat untuk hati saya hahahaha. Bagaimana tidak begitu kalau hampir setiap tahun baru harapan yang terpikirkan hanya ingin menghilangkan perasaan kepada seseorang. Ededeh kayak bagaimana sekali ini hati diiii-_-. Semacam memaksakan hati, tapi yang saya pelajari semakin memaksakan justru akan semakin menjadi. Sehingga mencoba menerima perasaan akan membuat hati dan pikiran menemukan jalan terbaik demi perasaan yang melegakan dan pikiran yang tidak harus berputar tentang dia. So, saya tidak harus lagi bersikap seperti ini
Tahun 2016 ini adalah tahun yang benar-benar melegakan untuk perasaan saya. Seperti hati yang telah terbebaskan setelah sekian lama.

Oh iya, di tahun 2016 ini juga sangat berarti untuk saya. Alhamdulillah di tahun inilah saya menyelesaikan kuliah saya hehehe.

Harapan saya di 2017 nanti adalah semoga... dan semoga...


Demikian postingan saya ini. Selamat menghadapi kenyataan di 2017 nanti. Semoga kita semua diberi kekuatan, kesabaran dan kebahagiaan dalam menjalani hari disetiap waktunya.

Sampai bertemu dipostingan selanjutnyaaa....

Posting Komentar untuk "Selamat Tinggal 2016"