Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Hanya Melihat

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu :)

Bertemu lagi bersama saya masih dengan orang yang sama dengan hati yang sama ;)

Bagaimana malam minggu anda? Semoga indah ;)

Saya akan menuliskan sesuatu tentang jangan menilai sesuatu hanya dari apa yang kamu lihat tapi ketahuilah juga apa alasan terjadinya dari apa yang kamu lihat. Mungkin lebih singkatnya sama dengan istilah yang kita ketahui bersama yaitu Don't judge a book by its cover !
Hanya ingin menuliskan apa yang ada dipikiran saya saat ini. Dan kebetulan itulah yang terlintas dipikiran saya.

Pada dasarnya semua orang itu pasti baik. Tapi, ada saja alasan orang-orang untuk mencari celah pada seseorang yang kurang disukainya (bisa jadi benci). Entah mengapa begitu gampang untuk melihat keburukan orang lain tapi seperti buta pada keburukan diri sendiri. Ada kata-kata yang bunyinya begini
"Seribu kebaikan akan dilupakan. Tapi, satu keburukan akan di ingat selamanya".
Mengapa tidak kita ubah menjadi
"Satu keburukan telah tertutupi oleh seribu kebaikan pada seseorang"

Terkadang kita tidak menyukai seseorang hanya karena kesalah pahaman yang berlarut-larut. Tanpa saling mengetahui kalau ada sikap dari kita yang ternyata menyakiti hati orang lain. Sehingga kita akan dianggap buruk meskipun yang kita lakukan adalah hal-hal yang baik.
Kira-kira apa yang salah dengan pola pikir ini?

Beberapa hari yang lalu saya mendengar sebuah kisah. Begini kisahnya

Ada seseorang yang dianggap buruk oleh masyarakat. Hingga tiba ajalnya, mayatnya berada di pinggiran toko. Tak ada seorangpun warga yang mau mengantarkan mayat itu ke rumahnya. Padahal mereka tau siapa orang itu. Kemudian ada seorang raja yang sedang berjalan menyusuri kota. Dan dia melihat jenazah itu. Diapun heran mengapa tidak ada yang mau menyentuh mayat itu. Akhirnya sang raja pun mengantarkan mayat itu ke kediamannya. Ketika sampai di rumah itu. Raja pun disambut oleh istri dari jenazah yang baru ditemukannya. Apa yang terjadi? Istrinya menangis sekaligus tertawa di saat yang bersamaan. Sang raja pun bertanya mengapa dia menangis dan tertawa bersamaan. Lalu istrinya menjelaskan dia menangis karena suaminya meninggal. Dan dia tertawa karena mengingat suaminya pernah berkata jika dia meninggal maka raja yang akan membawa jenazahnya pulang dan itu benar terjadi. Lalu diceritakanlah ternyata jenazah itu adalah jasad seorang ulama. Masyarakat menilai buruk ulama itu karena dia sering membeli minuman keras & mengajak wanita penghibur masuk ke rumahnya. Mereka hanya menilai dari apa yang mereka lihat tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata ulama itu membeli minuman keras itu untuk di buang ketika sampai di rumah. Dan mengajak wanita penghibur ke rumahnya untuk menyantuni wanita penghibur itu agar wanita itu bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
Kurang lebih begitu kisahnya. Maaf kalau ada yang salah.


Demikianlah tulisanku ini.
Semoga bermanfaat :)




Mari berpikir positif terhadap sesuatu yang terlihat negatif atau jadilah netral terhadap sesuatu yang tak seharusnya kamu bereaksi.

5 komentar untuk "Jangan Hanya Melihat"

  1. Satria Tujuh Salju23 Januari 2016 pukul 23.19

    yaa!!! anda betul sekali itu ... Jangan mudah dimanipulasi oleh penampilan, apa yang kita anggap baik belum tentu bagus dimata Tuhan. Orang yang kita nilai rendah ilmu dan kedudukannya, bisa jadi malah tinggi dalam pandangan Allah. Jadi, jangan biarkan orang lain menilai anda sekehendak hati, jangan pula terburu-buru sibuk berprasangka. Bukankah ada
    saat dimana diri kita dinilai rendah oleh orang lain, semua dipergilirkan. Bila saat ini
    masyarakat masih menilai kita sebagai orang baik-baik, Yakinlah, ada saatnya Allah membuka aib hambaNya dengan caraNya sendiri. Mari belajar intropeksi diri, sebelum menghakimi orang lain, belajar perbaiki diri agar tidak menimbulkan prasangka... :D

    BalasHapus
  2. Dengan ini aku juga mulai berfikir,,, atas kesalahan ku terdahulu?

    BalasHapus
  3. iya bener sist..,

    Cuman itu kisahnya kaya aneh gitu ya bagian 'membeli minuman untuk dibuang lagi sampai dirumah' alasannya kenapa coba...

    BalasHapus
  4. @by rhm,
    mungkin untuk mengurangi beredarnya minuman keras. Kan kalau minuman itu hilang dari peredaran. Berarti tidak ada yang akan mengkonsumsi minuman keras itu.

    @Ariz van Error,
    maksudnya?

    @Satria Tujuh Salju,
    betul sekali bro :)

    BalasHapus
  5. Kbiasaan yg buruk di tngah2 msyarakat, hanya mlihat ud ngeJudge. Pola pikirnya yg msti dirubah ya

    BalasHapus