Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tak Ku Sangka

Perasaan suka memang sulit dideteksi dan disadari. Terkadang kita tidak menginginkan rasa itu. Karena, menurut kita dia bukanlah orang yang kita inginkan atau dia tidak sesuai harapan anda. Hingga terkadang kita melakukan hal-hal yang bodoh dan termasuk lebay menurut saya.

Tapi, saya akan menulis tentang sebuah perasaan yang sulit dimengerti. Mungkin dalam sebuah cerita atau hanyalah sebuah uraian dalam kata-kata. Saya akan memakai kata "saya", "kamu", "dia", "mereka", "kalian". Karena, terkadang kita tidak membutuhkan sebuah nama akan sebuah kepastian.

Begini ceritanya :)

Tidak tau sejak kapan saya menyukai seseorang. Dia adalah teman saya. Mungkin selama ini saya tidak menyadari perasaan itu. Tapi, saya selalu merasa ada yang aneh saat ada di dekatnya. Saat dia duduk di sebelahku, saat melihat matanya, saat berbicara padanya. Saya berusaha untuk menolak perasaan ini. Karena, menurut saya perasaan ini tidak harus ada. Hingga suatu ketika saat saya bersama 2 teman yaitu dia dan dia. Entah apa yang sedang kami ceritakan hingga membuat mereka bertanya tentang siapa orang yang saat ini saya lagi sukai. Mereka menebak antara 2 orang. Tebakan pertama, sudah saya tebak mereka akan menyebutnya. Tapi, bukan dia. Akhirnya pada tebakan dua. Betul tebakan mereka.

Pada saat itu adalah hal yang sangat tersulit buat saya. Karena, untuk pertama kalinya dalam hidupku. Ada yang mengetahui siapa orang yang lagi saya suka. Saya tidak senang dengan hal itu. Mereka mengetahuinya dihari jumat. Ke esokan harinya adalah hari yang cukup lelah saya rasa apalagi pada saat melihat dia. Seperti merasa terancam sama perasaan suka sendiri. Hingga hari selasa, saya merasa sangat sangat sangat tidak nyaman akan diketahuinya perasaan ini terhadap orang lain meskipun mereka berdua adalah sahabat sendiri.

Akhirnya, saya memutuskan untuk sms orang yang saya suka. Tujuan saya untuk sms itu, supaya perasaan saya cepat menghilang. Karena, menurut saya bisa jadi saat orang itu tau perasaan ini akan lenyap seketika.

Tapi, ternyata jujur saja perasaan ini bertambah. Dan semakin sulit untuk dilenyapkan. Setelah sms itu, adalah saat-saat terberat untuk saya bertemu dia. Mungkin dia biasa saja. Tapi, ini sangat tidak biasa untuk saya. Karena, saya malu dengan perasaan sendiri. Lama kelamaan saat saya sudah tidak berusaha untuk mengilangkan perasaan ini. Akhirnya, saya sadar memang benar perasaan ini telah hilang. Membutuhkan waktu 3 atau 4 bulan untuk hilangnya rasa ini. Dan selama itu pula saya rasa hubungan pertemanan dengan dia ada keteranehan. Kayak tidak kenal.

Tapi, suatu malam tiba-tiba saya menerima sms minta maaf dari dia. Itu membuat saya bingung. Minta maaf apa ? Saya bertanya maksudnya ? Dia tidak jawab. Saya bertanya di fb. Katanya lupakan itu masalah lama. Akhirnya, saya bertanya kepada dua teman saya yang duluan mengetahui perasaan saya pada saat itu. Mereka juga tidak tau. Karena, berusaha untuk cari tau tentang itu. Akhirnya saya mengetahui sesuatu. Bahwa perasaan saya yang suka sama dia telah diketahui oleh teman yang lain. Pada saat itu rasanya ingin menangis, kecewa. Karena, kepercayaan yang saya berikan seperti dikhianati. Dan lagi-lagi saya sms dia. Intinya kayak meluapkan perasaan kecewaku. Tapi, saya sadar kalau yang lain tau bukan karena dia. Karena, saya tau dia bagaimana. Keesokan harinya, saya minta maaf secara langsung. Tapi, responnya cuma iyo iyo tidakji tanpa menoleh dan sibuk dengan buku yang dia baca. Tapi, yang terpenting saya sudah minta maaf. Dan esoknya karena sebuah permainan saya bertanya tentang apa yang ingin saya tau. Dan akhirnya saya lega seperti ingin tersenyum setiap melihat dia ataupun fotonya. Dan berkata dalam hati "haha kenapa sa bisa sempat suka dia".

Saya tau kamu tidak pernah memiliki perasaan sama saya. Dan terima kasih atas sikapmu yang sudah membantu saya untuk menghilangkan perasaan ini. Dan saya tidak pernah berharap untuk mendapat balasan atas perasaan ini.

Mungkin cerita ini agak lebay menurut saya. Dan berjanji tidak akan melakukan hal yang sama. Jadi, yang terjadi biarlah terjadi. Karena, kisah ini adalah salah satu kisah hidup yang harus dilalui.

Posting Komentar untuk "Tak Ku Sangka"