Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buah Kesabaran

Cinta memang bisa datang pada siapa saja. Ketika kamu berkenalan dengan seseorang. Kemudian, orang itu yakin kepadamu dan dia mengajakmu untuk menikah. Tanpa ada kepastian darimu. Ia langsung mendatangi orang tuamu dengan menunjukkan niat baiknya itu untuk segera menikahimu. Orang tuamu pun setuju dan kalianpun menikah. Kalian memang tak pacaran namun kalian mampu menjalani semua rintangan yang ada.


Hidup susah di sebuah rumah gubuk kontrakan seperti kandang kambing. Kalian tetap sabar dengan hal itu. Tak ada yang mengeluh. Hanya berusaha menjadi senang akan kesusahan yang dijalani. Untunglah dia memiliki keluarga yang baik sehingga menjemput mereka untuk tinggal di rumah nenek mereka dan diberikan pada kalian. Meskipun rumah itu berlantaikan tanah, atap bocor hingga dapat melihat langit dan cahaya bulan. Saat hujan datang beceklah lantai rumah indah kalian. Betapa sulitnya hidup yang kalian harus jalani. Ranjang kecil yang kalian miliki bisa membuat jatuh dilantai becek itu. Ketika hujan datang kalian berlindung di ruang tamu. Karena hanya ruangan itu yang atapnya cukup baik. Dengan hal itu, kalian masih yakin dengan kehidupan kalian yang lebih baik. Itu kalian jalani bersama anak pertama kalian. Kemudian, ketika anak kedua kalian lahir. Kalian harus mendapat tantangan lagi. Sang suami di PHK dari pekerjaannya. Tetap bersabar dan tabah adalah kunci kehidupan yang kalian tetap jalani. Kemudian, diapun mencari pekerjaan walaupun hanya seorang tukang jahit di sebuah pasar tradisional. Di situlah awal dari perbaikan ekonomi mereka dapatkan. Si suami dikenalkan oleh seseorang yang sangat berjasa. Karena, berkat orang itu sang istri dapat bekerja di kantor pemerintahan. Meskipun awal masuknya ia tak dapat gaji walupun 1 rupiah. Tapi, ia tetap bersemangat akan harapan yang lebih baik. Sabar.. Sabar.. Sabar.. Adalah kuncinya. Anak ketigapun lahir. Setelah 5 tahun lebih dari awal ia mulai bekerja. Ia mulai menyerah akan tidak sanggup karena penerimaan pegawai tetap. Yang biasanya main uang dalam hal itu. Si istri bilang menyerah kepada si suami. Tapi, sang suami tetap mendukung dan menyuruh istri untuk tetap ke kantor dan melihat pengumuman tersebut. Sang istri pun ke kantor. Betapa kagetnya ia ketika melihat namanya ada pada daftar pegawai yang di terima.

Memang segalanya akan indah jika kita mau sabar tuk menanti.

Posting Komentar untuk "Buah Kesabaran"